Perlindungan
Selimut Beton dan Mekanisme Korosi pada Baja Tulangan
Selimut beton
merupakan komposit dari semen portland (campuran kalsium silikat dan kalsium
aluminat), pasir, dan campuran-campuran lainnya. Selimut beton berfungsi
seperti lapisan coating yang memberikan proteksi yang sangat baik pada baja
tulangan. Selain itu, campuran semen portland dengan air akan menghasilkan
kalsium silikat hidrat dan kalsium hidroksida yang bersifat basa dengan pH
berkisar antara 13-13,5. Kondisi pori beton yang bersifat basa ini akan membuat
baja dalam kondisi pasif (terbentuk lapisan pasif yang protektif) dan tidak
terkorosi.
Ketahanan terhadap korosi yang dihasilkan selimut beton akan tetap terjaga selama selimut beton dapat menahan masuknya udara dan air. Apabila selimut beton terlalu tipis atau terlalu berpori, kerusakan akibat korosi akan terjadi karena penetrasi air yang mengandung oksigen terlarut melalui pori beton. Masuknya oksigen terlarut ini akan memicu terjadinya rangkaian sel elektrokimia yang menyebabkan terjadinya korosi.
Ketahanan terhadap korosi yang dihasilkan selimut beton akan tetap terjaga selama selimut beton dapat menahan masuknya udara dan air. Apabila selimut beton terlalu tipis atau terlalu berpori, kerusakan akibat korosi akan terjadi karena penetrasi air yang mengandung oksigen terlarut melalui pori beton. Masuknya oksigen terlarut ini akan memicu terjadinya rangkaian sel elektrokimia yang menyebabkan terjadinya korosi.
Klorida terlarut
merupakan penyebab utama terjadinya korosi dalam selimut beton. Ion klorida
dapat berasal dari penetrasi air laut, atau dapat juga berasal dari air dan
pasir yang digunakan dalam campuran selimut beton. Adanya ion klorida yang
bersifat agresif akan membentuk senyawa asam dan bereaksi dengan selaput pasif
yang bersifat basa, sehingga selaput pasif akan rusak dan baja tulangan akan
terkorosi. Korosi akibat penetrasi ion klorida umumnya terjadi secara setempat
(pitting corrosion)
Gas
karbondioksida juga dapat menyebabkan terjadinya korosi pada baja tulangan,
namun dengan laju yang jauh lebih lambat daripada korosi yang disebabkan oleh
penetrasi ion klorida. Karbonasi selimut beton terjadi akibat interaksi antara
gas karbondioksida di atmosfer dengan senyawa hidroksida dalam larutan pori
selimut beton. Adanya proses karbonasi ini menyebabkan penurunan pH selimut
beton dan menyebabkan pergeseran potensial korosi baja tulangan menjadi aktif
terkorosi. Hal-hal yang mempercepat penetrasi karbondioksida pada selimut beton
antara lain rendahnya kandungan semen, tingginya rasio air/semen, pengeringan beton
yang kurang memadai, dan adanya retakan serta cacat pada permukaan selimut
beton. Proses karbonasi ini juga dapat meningkatkan porositas selimut beton,
sehingga tidak mampu lagi mencegah Penetrasi klorida sebagai ion agresif.
Pencegahan Korosi pada Baja Tulangan
Korosi baja
tulangan beton umumnya dicegah dengan menggunakan sistem proteksi katodik, baik
dengan sistem arus paksa (impressed current) maupun sistem anoda tumbal.
Sistem arus paksa biasanya lebih disukai untuk memproteksi baja tulangan dalam
selimut beton. Sistem ini dapat dilakukan dengan tiga cara :
-
dipasang pada arus konstan
-
dipasang pada tekanan rectifier konstan
-
potensial rebar dibuat konstan
(dengan elektroda standar)
Pemasangan
proteksi katodik dengan system arus paksa harus dirancang sedemikian rupa
karena prestressed tension wires yang digunakan dapat berpotensi
menimbulkan hydrogen embrittlement. Untuk sistem proteksi katodik dengan
anoda tumbal, dapat digunakan digunakan metoda galvashield atau zinc
hydrogel anodes.
Selain itu, pencegahan kerusakan beton juga dapat dilakukan untuk mencegah penetrasi oksigen terlarut dalam air, ion klorida dan karbondioksida ke dalam selimut beton, dengan cara meningkatkan daya lekat serta meminimumkan porositas selimut beton sebagai berikut :
Selain itu, pencegahan kerusakan beton juga dapat dilakukan untuk mencegah penetrasi oksigen terlarut dalam air, ion klorida dan karbondioksida ke dalam selimut beton, dengan cara meningkatkan daya lekat serta meminimumkan porositas selimut beton sebagai berikut :
-
menggunakan beton dengan rasio air:semen seminimum
mungkin untuk meminimumkan porositas
-
menggunakan pasir dan kerikil
yang seragam
-
air yang digunakan dalam campuran semen adalah air
bebas klorida
-
menambah ketebalan selimut beton
-
melapisi selimut beton dengan coating dari
organosilicon. Senyawa organosilicon akan membentuk ikatan kimia yang bersifat
hidrofobik, sehingga penetrasi air dan garam terlarut dapat dibatasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar