Korosi kapal baja mengakibatkan turunnya kekuatan dan umur
pakai kapal, sehingga dapat mengurangi jaminan keselamatan muatan barang dan
penumpang kapal. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar akibat korosiair
laut maka diperlukan suatu perlindungan korosi pada plat kapal. korosi kapal
dapat di tanggulangi dengan berbagai cara antara lain dengan menggunakan anoda korban kapal dan cat kapal
Kapal baja merupakan kapal dengan seluruh bangunan terbuat
dari baja paduan dengan komposisi kimia sesuai standar untuk konstruksi kapal yang dikeluarkan oleh biro klasifikasi kapal
(Standards:ABS, BKI, DNV, RINA, GL, LR, BV, , NK, KR, CCS and etc) dengan klas
baja : A, B, C, D dan E. ( Grade: A, B, D, E, AH32-AH40, DH32-DH40 ,A32 ,A36
,D32, D36 and etc) dengan tebal: 8 mm s/d 100 mm, lebar : 1500 mm s/d 2700 mm,
panjang : 6 m s/d 13 m.
Baja untuk konstruksi kapal pada
umumnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu baja konstruksi kapal biasa, baja
konstruksi kapal dengan tegangan tinggi, dan baja tempa. Baja untuk konstruksi
kapal mempunyai sifat mekanis yang sudah mendapat persetujuan dari
BKI. Berikut adalah sifat mekanis plat baja kapal menurut BKI tahun 2006
Pemakaian pelat baja untuk bangunan kapal memiliki
resiko kerusakan yang tinggi, terutama terjadinya korosi pada pelat baja yang
merupakan proses elektrokimia, akibat lingkungan air laut yang memiliki
resistivitas sangat rendah + 25 Ohm-cm,jika dibandingkan dengan air tawar +
4.000 Ohm-cm, (Caridis, 1995) dan sesuai dengan posisi pelat pada lambung
kapal.
Posisi pelat baja lambung kapal terbagi dalam
tiga bagian yaitu :
-
Selalu tercelup air yaitu pelat lajur alas, pelat
lajur bilga, dan pelat lajur sisi sampai sarat minimal.
-
Keluar masuk air yaitu pelat lajur sisi kapal dari
sarat air minimal sampai sarat air maksimal
-
Tidak tercelup air yaitu pelat lajur sisi mulai dari
sarat maksimal sampai dek utama kapal
Korosi kapal baja dapat dibedakan menjadi
menjadi 5 jenis yaitu korosi merata, pelobangan, korosi tegangan, korosi erosi
dan korosi celah.
1.
Korosi Merata atau uniform corrosion adalah seluruh
permukaan pelat terserang korosi biasanya pada bagian pelat yang berada diatas
garis air.
2.
Korosi Pelobangan (pitting corrosion), pada permukaan
pelat terjadi lobang yang semakin lama akan bertambah dalam dan akhirnya dapat
menembus pelat kapal.
3.
Korosi Tegangan (stress corrosion), korosi pada bagian
pelat yang memikul beban besar.
4.
Korosi Erosi (errosion corrosion), korosi yang terjadi
pada material yang menerima tumbukan partikel cairan yang mengalir dengan
kecepatan tinggi.
5.
Korosi Celah (crevice corrosion), korosi yang terjadi
pada celah, daerah jepitan, sambungan dan daerah yang ditutupi binatang dan tumbuhan
kecil.
Korosi kapal baja ini dapat dikurangi seminimum
mungkin sehingga nilai laju korosi kapal baja semakin kecil, korosi tidak dapat
di hentikan 100% karena kapal baja sama halnya dengan manusia walau kita sangat
jago menjaga kesehatan ujung-ujung is dead juga. begitu juga dengan korosi
kapal baja kita hanya dapat menekan nilai laju korosi seminimum mungkin
sehingga umur kapal dapat sesuai dengan rencana awal agar dapat menekan nilai
kerugian yang di akibatkan oleh korosi kapal baja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar