Sabtu, 07 November 2015

Proses Pembuatan WPC


Bahan inti untuk membuat produk WPC adalah plastik dan kayu. Bahan pertama adalah plastik. Bahan utama plastic ada dua yaitu bijih pvc murni, produk sampingan dari pemurnian minyak dan gas alam, dan polietilen yang didapat dari daur ulang plastik pada hampir semua produk yaitu plastik pembungkus, tas belanja plastik, soda botol, bahkan film plastic yang ada pada permukaan styrofoam dan digunakan untuk menanamkan  iklan. Plastik daur ulang ini dibersihkan dan diolah menjadi butiran bijih plastik. Selain itu, plastik didapat dari bahan plastik yang ditolak perusahaan.

Kayu adalah komponen utama selain plastic dari WPC. Kayu tersebut sebelumnya diproses agar berbentuk tepung atau bijih-bijih kayu kecil. Secara teknis, semua jenis kayu dapat digunakan untuk membuat WPC, tetapi lebih baik digunakan kayu dari pohon yang berbatang keras dari pada kayu dari pohon berbatang lunak. Biasanya perusahaan menyuplai serbuk kayu dari sisa pemotongan kayu di pabrik pembuatan lantai kayu atau pembuat furniture kayu. Sangat jarang ditemukan perusahaan mengambil langsung kayu dari hutan. Hal ini disebabkan karena perusahaan menggunakan jenis kayu yang sesuai dengan karakteristik yang diinginkan dan kayu dipanen pada waktu yang berbeda. Hal ini menyebabkan perusahaan harus melakukan uji material yang tidak efisien yaitu setiap proses pembuatan dimulai.

Kemudian ditambahkan pula zat aditif .zat-zat aditif tersebut mencakup stabilizer (yang membantu bahan tercampur merata), waxes and lubricants (menolong produk bergerak dengan lancar melalui extruder) , stiffening agents ( menjaga hasil akhir tetap kaku sebelum benar-benar keras) , impact modifiers (mengurangi kerapuhan), blowing agents (mengurangi panas yang disebabkan oleh extruder) dan pewarna. Pembuatan WPC dapat tidak menggunakan zat aditif , tapi proses pembuatan akan sulit dan hasil akhir produk memiliki kualitas yang buruk.

Proses pembuatan WPC adalah sebagai berikut :

1.     Persiapan dan Pencampuran Bahan

Tepung / bijih kayu yang digunakan dalam pembuatan WPC harus mengandung air dengan jumlah yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan kayu di alam. Maka dari itu, sebelum dimasukkan ke dalam mesin pencampur kayu akan dipanaskan dan dikeringkan sampai tidak memiliki kandugan air. Pada saat yang sama, bijih plastik dipanaskan hingga mencair (yang disebut resin).

Bahan-bahan tersebut dicampur bersama dengan zat aditif sampai plastik dianggap ditutupi (encapsulated) seluruhnya oleh tepung kayu. Jika anda membuat produk pvc , tidak ada kayu tepung digunakan , hanya plastik dan aditif dicampurkan. Bahan untuk lapisan WPC berbeda-beda sesuai dengan perusahaan. Namun, secara umum bahan pelapis tersebut adalah plastik dan zat aditif seperti pewarna.

2.    Ekstrusi Campuran

Campuran yang telah dipanaskan didorong melalui saluran yang biasanya rangkaian yang berisi empat sampai delapan pelat logam pemotong. Alat ini berfungsi untuk membentuk produk menjadi bentuk yang diinginkan. Campuran pelapis diberikan pada saat saluran terakhir, dimana WPC telah terbentuk. WPC lebih besar ketika mereka meninggalkan yang saluran. Ekspansi ini dikenal sebagai freefoaming. Saat ini, beberapa produsen memindahkan produk yang baru diekstrusi segera ke kamar vakum. Hal ini menyebabkan proses ekspansi freefoam masih tetap terjadi, menghindari terbentuknya kerak di permukaan dan melembutkan material. Proses ini digunakan untuk menghasilkan produk yang harus memenuhi standar yang tinggi.

3.    Mendinginkan WPC

Produk yang sudah memiliki bentuk yang benar tetapi masih sangat panas sehingga produk belum kaku. Kekakuan akan terjadi bila produk sudah dingin. Kebanyakan pabrik melakukan pendinginan dengan penyemprotan air pada produk saat melewati jalur produksi, tapi itu hal yang sulit karena satu kesalahan yang terjadi saat penyemprotan dapat menyebabkan bagian tertentu menembang. Sebagian produsen mendingin produk dengan udara (secara alami), pengiriman produk melalui beberapa jalur memutar yang berdekatan sehingga produk dapat mendingin di perjalanan. Belakangan ini diterapkan pendinginan radial untuk setiap sisi produk sehingga pendinginan merata. Namun, kegagalan tidak dapat dihindari. Produk yang gagal akan disiapkan untuk kemudian dicampur ke dalam campuran yang akan dilelehkan.
 

4.    Penyelesaian, Pemotongan, dan Penyimpanan

Sekarang, produk telah mendingin sampai titik di mana permukaan produk bisa mendapatkan cetakan akhir pada permukaannya. Proses mencetak ini menggunakan roda besar yang pada roda tersebut terdapat cetakan berbentuk serat kayu atau bentuk lain sesuai dengan karakteristik produk. Pada proses ini produsen menambahkan zat aditif lain, salah satunya adalah zat aditif yang digunakan untuk menjaga WPC agar tidak memudar jika terkena sinar matahari langsung. Setelah itu, dilakukan pengecekan ulang kepada produk untuk memastikan apakah produk sesuai dengan yang diinginkan, pemotongan produk sesuai dengan panjang yang diinginkan, serta penumpukan produk untuk dikemas dan disimpan. Namun, sering terjadi masalah yaitu produk tidak dibiarkan cukup lama untuk mendingin sehingga dibawa dan diedarkan dalam keadaan masih hangat. Sehingga dapat merubah sifat-sifat mekanik dari WPC itu sendiri.

4 komentar:

  1. Akan lebih bagus jika di sertakan video

    BalasHapus
  2. cukup bermanfaat articlenya. Thanks.

    BalasHapus
  3. Peluang usaha besar namun masih kurang di kembang kan ini suatu saat akan sangat banyak peminat ini.

    BalasHapus