[Praktikum Beton Pekan ke-1] Kelompok 3 – Agregat - Larasita
Pada tanggal 29 Oktober 2015, saya dan teman-teman saya
melaksanakan praktikum bahan bangunan laut yang pertama. Pada kali ini, kita
akan melaksanakan praktikum agregat yang terdiri dari beberapa bagian lagi
yaitu: pemeriksaan berat volume agregat, analisis saringan halus agregat kasar
dan halus, pemeriksaan zat organik dalam agregat halus, pemeriksaan kadar
lumpur dalam agregat halus, pemeriksaan kadar air agregat, analisis spesific
gravity agregat halus dan agregat kasar.
1.
Pemeriksaan berat volume agregat
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
menentukan berat volume agregat kasar maupun halus.
Prosedur percobaan:
Pertama, masukkan agregat ke dalam talam
sekurang-kurangnya sebanyak kapasitas wadah. Lalu, keringkan dengan oven, suhu
pada oven (110±5)˚C sampai berat menjadi tetap untuk digunakan sebagai benda
uji. Hitung berat pada keesokan harinya.
2.
Analisis Saringan Agregat Halus
Prosedur percobaan:
Saringan agregat halus dengan menggunakan beberapa
saringan yang telah ditentukan. Lalu timbang berat agregat berdasarkan
saringannya masing-masing.
3.
Analisis Saringan
Agregat Kasar
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan
gradasi agregat kasar.
Prosedur percobaan:
Saringan agregat halus dengan menggunakan beberapa
saringan yang telah ditentukan. Lalu timbang berat agregat berdasarkan
saringannya masing-masing.
4.
Pemeriksaan zat organik dalam agregat halus
Tujuan percobaan ini
adalah untuk menentukan adanya bahan organik dalam agregat halus yang akan
digunakan pada campuran beton.
Prosedur percobaan:
Masukkan pasir ke dalam botol, lalu tambah
larutan NaoH 3%, kemudia kocok hingga isinya mencapai kira-kira ¾ volume botol.
Bandingkan warna cairan dengan organik plate.
Tujuan percobaan ini adalah menentukan
besarnya persentase kadar lumpur dalam agregat halus yang digunakan sebagai
campuran beton.
Prosedur percobaan:
Masukkan lumpur ke dalam gelas ukur dan
larutkan dengan air. Kemudia kocok agar pasir tercuci dari lumpur. Ukur tinggi
pasir dan tinggi lumpur.
6.
Pemeriksaan kadar air agregat
Tujuan percobaan ini adalah untuk
menentukan besarnya kadar air yang terkandung dalam agregat dengan cara
pengeringan.
Prosedur percobaan:
1.
Talam ditimbang dan dicatat beratnya (W1)
2.
Benda uji dimasukkan ke dalam talam, kemudian
berat talam ditambah benda uji ditimbang. Berat dicatat sebagai W2.
3.
Berat benda uji dihitung dengan persamaan W3=W2-W1
4.
Contoh benda uji dikeringkan bersama talam dalam
oven pada suhu (110 ± 5)oC hingga beratnya tetap
5.
Setelah kering contoh ditimbang dan dicatat
berat benda uji beserta talam (W4)
6.
Berat benda uji kering dihitung dengan persamaan
W5=W4- W1
7.
Analisis spesific gravity agregat halus
Tujuan percobaan: untuk menentukan bulk and apparent Specific Gravity dan
penyerapan (absorpsi) agregat halus menurut prosedur ASTM C128.
Prosedur:
Pada percobaan kali ini, percobaan
dilakukan oleh mekanik yang ada di lab.
1.
Agregat halus yang jenuh air dikeringkan sampai
diperoleh kondisi kering dengan indikasi contoh tercurah dengan baik.
2.
Sebagian dari contoh dimasukkan ke dalam cetakan
kerucut pasir (metal sand cone mold). Benda uji lalu dipadatkan dengan tongkat
pemadat (tamper) dengan jumlah tumbukan sebanyak 25 kali setiap satu dari tiga
bagian yang terisi. Kondisi SSD diperoleh ketika butir-butir pasir
longsor/runtuh ketika cetakan tersebut diangkat.
3.
Contoh agregat halus sebesar 500 gram dimasukkan
ke dalam piknometer. Kemudian piknometer diisi dengan air sampai 90% penuh.
Bebaskan gelembung-gelembung udara dengan cara menggoyang- goyangkan
piknometer. Rendamlah piknometer dengan suhu air 73,43o F selama 24
jam. Timbang berat piknometer yang berisi contoh dengan air.
4.
Pisahkan benda uji dari piknometer dan keringkan
pada suhu 213,130F. Langkah ini harus diselesaikan dalam waktu 24 jam.
5.
Timbanglah berat piknometer yang berisi air
sesuai dengan kapasitas kalibrasi pada
temperatur 73,43o F dengan ketelitian 0,1 gram.
8.
Analisis spesific gravity agregat kasar
Tujuan percobaan ini adalah menentukan bulk dan apparent specific grafity dan
penyerapan/absorbsi dari agregat kasar menurut ASTM C 127.
Prosedur percobaan:
Benda uji telah direndam selama 24 jam. Lalu
benda dikeringkan permukaannya dengan menggulungkan handuk pada butiran, lalu
hidtung berat kondisi SSD. Benda uji dimasukkan kekeranjang dan direndam
kembali didalam air dan kemudian ditimbang, setelah keranjang
digoyang-goyangkan didalam air untuk melepaskan udara yang terperangkap. Hitung
berat contoh kondisi jenuh.
Itulah apa saja yang saya dan teman-teman
saya lakukan di praktikum Bahan Bangunan Laut yang pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar